21 Juli 2009
agi kaum superkaya, bermalam di suite room paling mahal di sebuah hotel pada saat krisis seperti ini tentu bukan masalah. Tarif kamar yang Rp300 juta semalam pun masih terjangkau. Apalagi jika pelayanan yang diberikan setara dengan biaya yang dikeluarkan.
Pada September 2008, WealthBulletin.com, sebuah situs berita yang berkaitan dengan layanan wealth management milik Dow Jones, membuat peringkat “10 Hotel dengan Tarif Kamar Termahal di Dunia” (berdasarkan tarif peak season akhir tahun). Menurut Robert Barnard, partner dari firma akuntansi PKF London, adanya permintaan kamar hotel mewah merupakan salah satu indikasi bahwa ada sebagian kalangan yang tak tersentuh dampak resesi ekonomi. Seperti komoditas mewah lainnya, tidak banyak hotel yang mampu menawarkan layanan crème de la crème ini. Setidaknya, hanya tersedia 200 hingga 250 suite room hotel dengan layanan prima seperti ini di dunia. Satu hal yang menarik dari catatan Wealth Bulletin, yaitu munculnya hotel di Dubai dan Moskwa dalam jajaran hotel termahal di dunia. Sebab, selama ini, hotel mewah didominasi oleh jaringan yang berada di pusat bisnis dan wisata seperti New York, Jenewa, atau Paris.
Ty Warner Penthouse, Hotel Four Seasons, New York, AS
Griya terawang yang memakan seluruh lantai 52 Hotel Four Seasons, New York, AS, ini didesain oleh Peter Marino sesuai keinginan miliarder Ty Warner. Tarif menginap per malamnya dipatok US$34.000 (setara dengan Rp407,3 juta). Ini yang membuat Ty Warner Penthouse berada di posisi puncak “10 Hotel Termahal di Dunia”. Tentu saja, fasilitas yang melengkapi ruangan seluas 400 meter persegi ini begitu menakjubkan. Misalnya, dinding ruang keluarga yang dihiasi mutiara, jendela kaca yang menjulang dari lantai hingga langit-langit, yang membuat tamu hotel bisa menikmati pemandangan Kota Manhattan tanpa batas, serta sebuah grand piano di tengah ruangan. Griya terawang ini memiliki sembilan suite room dan sebuah private spa dengan pohon bambu sebagai pembatas. Maklum, kendati berada di lantai paling atas, ruangan ini dilengkapi taman Zen indoor dan outdoor. Tidak cuma itu, selain menyiapkan koki pribadi, manajemen Hotel Four Seasons juga menyiapkan sopir pribadi yang bersedia mengantar para tamu istimewa untuk berkeliling Kota New York dengan menggunakan Rolls-Royce Phantom atau Mercedes Maybach, dua mobil termahal di dunia.
Royal Penthouse Suite, Hotel President Wilson, Jenewa, Swiss
Tidak banyak yang bisa diketahui dari griya terawang yang tarif per malamnya US$33.000 (Rp395,2 juta) ini. Sebab, manajemen Hotel President Wilson, Jenewa, mewanti-wanti para staf untuk tidak memublikasikan kenyamanan dan keamanan yang mereka tawarkan di Royal Penthouse Suite. Mereka sengaja membatasi tamu yang boleh menginap, yakni hanya kepala pemerintahan dan selebriti ternama saja. Salah satu tamu yang dikabarkan sering menginap adalah mantan presiden AS Woodrow Wilson. Bahkan, untuk pemesanan kamar, mereka harus melakukan kontak langsung secara eksklusif dengan direktur hotel. Griya terawang yang dulu bernama The Imperial ini menghadap danau dan lembah. Hal ini membuatnya terpisah dari ingar-bingar dunia. Demi keamanan, seluruh pintu dan jendela dirancang tahan peluru. Selain itu, setiap tamu istimewa mendapatkan lift terpisah dari tamu Hotel President Wilson lainnya.
The Presidential Suite, Hotel Cala di Volpe, Costa Smeralda, Italia
Suite yang berada di puncak menara Hotel Cala di Volpe, di kota pantai Costa Smeralda, Italia, ini luasnya 330 meter persegi dengan pemandangan ke laut lepas, pegunungan, dan perkampungan nelayan tradisional Italia. Sejak 1960-an, hotel yang dibangun oleh Aga Khan ini sudah menjadi tempat menginap favorit kalangan superkaya. Kamar mewah seharga US$21.000 (Rp251,5 juta) per malam ini dilengkapi tiga ruang tidur, tiga kamar mandi, fasilitas entertainment dan fitness pribadi, serta sebuah kolam renang pribadi berair asin. Selain menyiapkan koki pribadi, pihak manajemen Hotel Cala di Volpe juga menyediakan shuttle boat, dan nakhoda jika perlu, untuk menuju sebuah pulau dengan private beach. Pada musim panas, tarif kamar ini bisa melonjak dua kali lipat hingga menyentuh US$42.000 (Rp500,8 juta).
Royal Armleder Suite, Le Richemond, Jenewa, Swiss
Royal Armleder Suite berada di lantai tujuh, puncak Hotel Le Richemond, Jenewa, Swiss. Hotel ini sebelumnya adalah milik keluarga Le Richemond sebelum dibeli oleh Sir Rocco Forte, pada Agustus 2004. Demi kemewahan, setidaknya butuh dua tahun untuk merenovasi hotel, terutama untuk Royal Armleder Suite yang tarif per malamnya US$17.500 (Rp209,6 juta). Suite yang merupakan ruangan seluas 250 meter persegi ini dilengkapi teras seluas 100 meter persegi. Dari teras yang sebagian dilapisi kaca tahan peluru, para tamu istimewa bisa menikmati panorama danau Jenewa, pegunungan, dan hutan.
Royal Suite, Burj Al Arab, Dubai, Uni Emirat Arab
Royal Suite merupakan satu-satunya kamar hotel dengan tarif selangit yang ada di luar benua Eropa dan Amerika. Per malam, tamu harus bersedia mengeluarkan dana hingga US$18.000 (Rp215,5 juta) untuk menikmati kehidupan ala keluarga kerajaan Arab. Sejak dibangun pada pertengahan 1990-an, hotel yang berada di pulau buatan di lepas pantai Dubai ini telah menjadi incaran para superkaya. Royal Suite, yang berada di lantai 25 hotel Burj Al Arab, memiliki tangga yang dilapisi emas dan pualam, hamparan karpet bermotif kulit macan tutul (tentu saja artifisial), dan ranjang berkanopi yang bisa berputar sehingga bisa memandang Kota Dubai dan Teluk Arabia dari puncak hotel.
The Ritz-Carlton Suite, The Ritz-Carlton, Moskwa, Rusia
Masuknya Ritz-Carlton Suite, Moskwa, ke jajaran “10 Hotel dengan Tarif Kamar Termahal di Dunia” cukup mengejutkan. Apalagi di saat nilai tukar rubel terhadap dolar AS terus merosot. Namun, pihak manajemen tetap mengenakan tarif menginap US$16.500 (Rp197,6 juta) per malam. Suite seluas 237 meter persegi yang berada di puncak Hotel Ritz-Carlton, Moskwa, ini bergaya kerajaan Rusia. Ruangan dengan pemandangan Kremlin dan Lapangan Merah ini memiliki ruang utama dengan grand piano, ruang makan, ruang kerja, dan perpustakaan. Oleh karena pihak manajemen hotel selalu mengedepankan keamanan para tamu, suite ini dilengkapi pula dengan panic room tahan peluru yang memiliki pasokan energi dan fasilitas telekomunikasi darurat.
The Royal Suite, Four Seasons George V, Paris, Perancis
Jaringan hotel Four Seasons memang dikenal sebagai spesialis kamar hotel mewah. Di Paris, The Royal Suite yang berada di puncak Hotel Four Seasons George V ini mencerminkan keantikan dan kemewahan bangunan Eropa, seperti pemanas ruangan dan lantai foyer yang dilapisi marmer. Ruangan seluas 245 meter persegi ini dilengkapi teras pribadi, ruang tidur utama, ruang makan dan dapur, serta ruang kerja. Per malam, para tamu harus membayar US$16.000 (Rp191,6 juta) untuk menikmati sensasi Eropa klasik di sini.
The Imperial Suite, Park Hyatt-Vendôme, Paris, Perancis
Ini dia, satu lagi hotel mewah di Paris. Kali ini, Hotel Park Hyatt-Vendôme menawarkan The Imperial Suite yang tarif per malamnya US$15.500 (Rp119,8 juta), hanya terpaut US$500 dari Hotel Four Seasons George V. Fakta ini makin mempertegas bahwa ibu kota Perancis ini merupakan pusat kehidupan mewah. Untuk membedakan dengan kompetitor, manajemen hotel menciptakan konsep in-suite-spa. Salah satu caranya adalah dengan mempercantik kamar mandi dengan balutan marmer. Suite ini berada di puncak hotel dengan luas 250 meter persegi.
Brook Penthouse, Claridges, London, Inggris
Griya terawang yang menawarkan kemewahan di luar lingkungan kerajaan Inggris ini memiliki tarif US$10.000 (Rp119,8 juta) per malam. Apartemen supermewah ini didesain oleh Venere Grenney yang tetap mempertahankan lantai oak yang sudah dibenamkan di ruangan tersebut sejak 1930. Ruangan bergaya art deco seluas 220 meter persegi ini memiliki dua ruang tidur ekstra lapang, ruang keluarga, teras, dan ruang makan yang dilengkapi koki pribadi. Lewat jendela superbesar, para penghuni bisa menikmati suasana London.
Penthouse Suite, Hotel Martinez, Cannes, Perancis
Berada di lantai tujuh Hotel Martinez, Cannes, Perancis, Penthouse Suite merupakan tempat yang tepat bagi para pelakon film untuk bermalam saat menghadiri Festival Film Cannes. Griya terawang ini memiliki empat kamar tidur, kamar mandi berbalut marmer, ruang makan dan ruang keluarga supermewah, serta didukung fasilitas TV satelit. Ruangan seluas 500 meter persegi—dengan sepertiganya merupakan ruangan terbuka yang menghadap Teluk Cannes—ini tarifnya US$9.300 (Rp111,3 juta) per malam. Akan tetapi, saat musim festival, tarifnya bisa melonjak hingga lima kali lipat, mencapai US$48.000 (Rp567,8 juta) per malam. Menariknya, di musim “paceklik”, manajemen hotel akan membagi Penthouse Suite ini menjadi empat ruangan terpisah. Tentu saja, tarif per malamnya bisa lebih miring.
Label: Info Umum